Hal itu disampaikan kapolri Jenderal Tito Karnavian saat membuka Rapat Koordinasi Pembina Samsat Nasional 2018 di Kartika Plaza, Kuta, Bali (15/11/2018).
Tito mencontohkan DKI Jakarta sebagai salah satu kota yang menjadikan pajak kendaraan sebagai tulang punggung PNBP.
"Samsat jadi salah satu kunci kelancaran pembuluh daerah lainnya, Di beberapa daerah jadi PAD utama, seperti di Jakarta, di Bali mungkin sektor jasa.
Tapi DKI kunci utamanya dari pajak kendaraan bermotor, sumber daya alam tidak ada, tapi jumlah penduduk banyak.
Di daerah yang PAD-nya banyak samsat jadi tulang punggung sumber pembiayaan," kata Tito dalam sambutan. Dalam paparannya, Tito menguraikan PNBP kendaraan masih jadi primadona bagi daerah yang tak memiliki sumber daya alam. Dengan adanya terobosan e-samsat dia optimistis pelayanan masyarakat makin dimudahkan. Hanya, dia mengingatkan kemudahan administrasi kendaraan tersebut bakal dibarengi banyaknya kendaraan yang bisa mengakibatkan macet.
![]() |
"Tapi yang mulai macet sudah saatnya memberikan insentif mendorong kendaraan transportasi publik dan infrastruktur. Kemudian mulai menekan supaya laju kendaraan pribadi bisa tertekan atau paling tidak dikendalikan. Jangan sampai kita berpikir masuknya banyak kendaraan tapi terjadi kemacetan luar biasa.
Di Jakarta, kalau kita hitung, hasil survei menyampaikan kemacetan panjang itu membuat konsumsi BBM yang justru dampaknya kebutuhan BBM mulai naik dan nilainya lebih tinggi yang kebutuhannya bisa mengalahkan pendapatan dari registrasi dan dokumentasi kendaraan itu sendiri. Marilah, Bapak-bapak Gubernur sebagai pembuat kebijakan mari kita mulai berpikir soal ini untuk mengurai macet," harap Tito.(cnn/Junet)
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »