Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumut Berhasil Ungkap Tiga Kurir Sabu-Sabu Jaringan Medan-Malaysia

By On Februari 27, 2019

Medan,sorot bola mata.-Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumut menangkap 3 kurir narkoba jaringan Internasional Medan-Malaysia. Dua dari tiga kurir didor saat diamankan.

Dari penangkapan pelaku berinisial IS, SA dan FS di tempat terpisah, total barang bukti yang diamankan dari ketiganya sebanyak 33,5 kg narkoba jenis sabu dan 13.500 butir pil ekstasi siap edar.

IS diamankan di daerah Kabupaten Serdang Bedagai dengan barbuk 26,5 kg sabu dan 13.500 pil ekstasi, SA diamankan di daerah Kabupaten Asahan dengan barbuk 5 kg sabu dan FS diamankan di Kota Medan dengan barbuk 2 kg sabu.

Pengakuan ketiga pelaku, biaya kurir membawa narkoba ke tempat tujuan berbeda-beda. IS mendapatkan upah Rp 50 juta, SA sebesar Rp 5 juta dan FS sejumlah Rp 2 juta. Ketiganya kompak mengatakan menerima dan mengirim narkoba ke orang yang tidak dikenal.

Kapolda Sumut, Irjen Pol Agus Andrianto mengatakan pengungkapan kurir narkoba ini berdasarkan undercover buy. Sejak 22 Febuari 2019, polisi membuntuti pelaku dari Serdang Bedagai menuju Kota Medan.

Setelah menangkap IS, lalu polisi melakukan pengembangan dan menangkap SA di kawasan Gatot Subroto, Kota Medan. Kemudian kembali dilakukan pengembang dan menangkap FS.

"Barang bukti narkoba ini masuk ke Sumatera Utara melalui jalur laut, untuk permasalahan ini kita selalu berkordinasi dengan pihak lainnya," kata Irjen Agus di Mapolda sumatera utara pada Rabu (27/2).
Menurut Irjen Agus, pihaknya terus berkomitmen menghentikan peredaran narkoba. Bahkan untuk yang satu ini, polisi tidak segan untuk melakukan tindakan tegas terukur.

"Dua kurir karena mencoba melarikan diri akhirnya diberikan tindakan tegas terurkur. Para pelaku dipersangkakan melanggar pasak 114 ayat 2 pasal 112 ayat 2 tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman pidana mati dan denda Rp 10 miliar," tandasnya.(red) 

Polisi akan limpahkan kasus Ketum PA 212 ke kejaksaan

By On Februari 25, 2019

Sorot bola mata.-Polisi akan melimpahkan kasus dugaan pidana pemilu dengan tersangka Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Ma`arif meski yang bersangkutan belum pernah diperiksa sebagai tersangka dalam perkara tersebut.

Hal tersebut disampaikan Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol. Agus Triatmaja di Semarang, Senin, yang menjelaskan tentang habisnya batas waktu penanganan pidana pemilu itu di tingkat kepolisian.

"Tengat waktu 14 hari untuk penyidikan sudah berakhir pada tanggal 21 Februari," katanya.

Kombes Pol. Agus Triatmaja menjelaskan bahwa tim Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) sedang membahas langkah lanjutan dalam penanganan perkara ini.

Ia menyebut penyidik memungkinkan melimpahkan perkara tersebut ke penuntutan tanpa harus mendapat keterangan dari tersangka.

Sebelumnya diberitakan, Slamet Ma`arif ditetapkan sebagai tersangka dugaan pelanggaran pemilu saat pelaksanaan Tablig Akbar PA 212 di Solo, 13 Januari 2019.

Ma`arif dijerat dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.

Ketua Umum PA 212 ini dua kali tidak memenuhi panggilan, pertama penyidik Polresta Surakarta pada tanggal 12 Februari, kemudian pada tanggal 18 Februari 2019.(ant/sbm/red)

Desta Posting Foto Bareng Jokowi, Captionnya Jadi Sorotan

By On Februari 24, 2019

Sorot bola mata.-Siapa yang tak bangga bertemu dengan Presiden Jokowi? Apalagi mendapat pesan dan nasehat langsung dari orang nomor satu di Indonesia tersebut. Baru-baru ini presenter Desta Mahendra atau lebih dikenal dengan sapaan Desta, mengunggah foto bersama Presiden Jokowi.
Namun siapa sangka postingan Desta yang telah disukai lebih dari 50 ribu pengguna tersebut justru menjadi sorotan. Pasalnya dalam foto yang bergambar Desta sedang berbincang asyik dengan Jokowi tersebut seolah menegaskan pilihan Desta pada pemilu presiden 2019.
"Hargai lah pilihan saya, seperti saya menghargai pilihan anda," tulis Desta dalam postingan di akun Instagramnya.
Dalam postingan tersebut Desta seolah meminta kepada para pengikutnya agar menghargai pilihannya, sebagaimana ia menghargai pilihan orang lain. Namun sayangnya caption yang ditulis Desta tersebut mendapat respons beragam dari warganet.

foto: Instagram/@desta80s

Cowok kelahiran Surakarta ini justru mendapat kritikan dari pengikutnya. Beberapa di antaranya justru tak ingin lagi menonton tayangan programnya di televisi.
"Kenapa minta dihargai segala? orang yang yakin dengan pilihannya, tidak perlu pengakuan dan penghargaan orang lain. coba dipikir-pikir lagi aja," tulis akun @mulyandri_indra.
"Males nonton Tonight show, ganti Pagi" pasti happy aja," tulis akun @lestarie_ramlie2006.(bn/sbm/red)

Kekerasan terhadap Jurnalis di Munajat 212 Harus Diusut

By On Februari 23, 2019




Sorot bola mata.-Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Ace Hasan Syadzily mengutuk keras kekerasan terhadap jurnalis saat Aksi Munajat 212 semalam. Ia meminta kepolisian mengusut tuntas kasus ini.
"Kami mengutuk keras tindakan intimidasi dan kekerasan terhadap seorang jurnalis yang meliput Munajat 212," kata Ace di Jakarta, Jumat, 22 Februari 2019.Tindakan kekerasan terhadap jurnalis jelas melanggar undang-undang. Profesi jurnalis dilindungi UU Pers. Tindakan menghalangi tugas jurnalistik jelas dilarang. 
"Apa pun kejadiannya, intimidasi dan merampas alat rekaman profesi wartawan tindakan yang dilarang. Peristiwa seperti itu sangat memprihatinkan bagi kebebasan pers dan perlindungan terhadap profesi wartawan," kata Ace.
Ace mendesak kepolisian mengusut pihak-pihak yang terlibat kekerasan pada aksi Munajat 212. Terutama kepada anggota ormas tertentu yang diduga menjadi pelaku kekerasan terhadap jurnalis.
"Kepolisian juga harus mengusut tuntas pihak yang merampas alat rekaman wartawan, melakukan intimidasi dan kekerasan terhadap wartawan," kata Ace.
Satria, jurnalis media online, mendapat tindak kekerasan dari peserta Munajat 212. Korban diintimidasi karena merekam peristiwa pencopetan pada acara terebut. Satria diminta menghapus file rekaman insiden tersebut. Namun, korban menolak.(mci/sbm/red)

Ikut Jokowi Jumatan, Sekjen PSI: Alhamdulillah Tak Ada Pamflet Pengumuman

By On Februari 16, 2019

Sorot bola mata.-Sekjen PSI Raja Juli Antoni (Toni) menghadiri Sidang Tanwir Muhammadiyah yang dibuka Presiden Joko Widodo. Mereka sempat salat Jumat dan Toni bersyukur tak ada pamflet pengumuman Jokowi Jumatan di Bengkulu.

"Pagi ini saya menghadiri Sidang Tanwir Muhammadiyah yang dibuka secara resmi oleh Bapak Presiden RI, Joko Widodo. Setelah itu saya ikut rombongan Pak Jokowi salat Jumat di Masjid Raya Baitul 'Izzah Provinsi Bengkulu," ujar Toni dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (15/2/2019).

"Saya coba cek ke banyak jemaah apakah ada pamflet atau selebaran yang mengumumkan dan mengajak umat untuk salat berjemaah dengan Pak Jokowi di Masjid Raya, Alhamdulillah tidak ada ada. Bersih, tidak ada sama sekali," sebut Toni.
Toni mengaku mengecek apakah ada pamflet pengumuman 
Jokowi Jumatan di Bengkulu. Ternyata, Toni mengaku tak menemukannya.


Dia lalu mengungkit-ungkit soal Semarang. Di Semarang sendiri sempat beredar pamflet ajakan salat bareng dengan capres Prabowo Subianto.

"Alhamdulillah, kejadian di Semarang tidak terjadi di Bengkulu," sebut Toni.(dtn/sbm/red)

Ani Yudhoyono Menderita Kanker Darah

By On Februari 15, 2019


Sorot bola mata.-Istri presiden ke-6 susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ani Yudhoyono, menjalani perawatan di Nastional Hospital University,singapura,sejak 2 Februari 2019.Ani menderita penyakit kanker darah. 

"Dengan rasa prihatin, saya sampaikan kepada para sahabat di Tanah Air, Ibu Ani mengalami blood cancer atau kanker darah," kata SBY dalam keterangan via video, Rabu, 13 Februari 2019.

SBY bersama keluarga masih berada di Singapura. Dia menemani Ani yang menjalani penanganan medis di negeri tetangga atas rekomendasi tim dokter kepresidenan. 

Dalam videonya, SBY meminta doa kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk kesembuhan istrinya. Ia berharap secepatnya Ani bisa kembali beraktivitas seperti sediakala. 

"Saya mohon doa dari para sahabat agar Allah SWT, Tuhan yang Mahakuasa, dengan takdir dan kuasanya, memberikan kesembuhan kepada istri tercinta Ibu Ani," kata SBY.

SBY pun mengucapkan rasa terima kasih kepada Presiden Joko Widodo dan pemerintah yang membantu perawatan medis Ani. Dia mengapresiasi kerja tim dokter kepresidenan.

"Semoga Tuhan yang Mahakuasa membalas budi baik dan ketulusan bapak, ibu, saudara sekalian," ucap dia. 

Ketua umum Partai Demokrat itu juga meminta maaf harus melewatkan kegiatan di Tanah Air. "Sebagai seorang suami, tentu saya harus mendampingi Ibu Ani dalam menghadapi ujian dan cobaan Tuhan ini."(mci/sbm/red)

Sri Mulyani: Masyarakat Makan Nasi, Bukan Jalan Tol

By On Februari 15, 2019

Sorot bola mata.-Pembangunan infrastruktur berupa jalan tol dianggap tidak memiliki manfaat menyeluruh bagi masyarakat umum.

Bahkan publik dinilai tidak membutuhkan jalan tol untuk melanjutkan hidup.

Menteri keuangan Sri Mulyani menegaskan Pemerintah membangun infrastruktur tetapi tidak melupakan kebutuhan masyarakat khususnya Warga tidak mampu.

Berbagai bantuan sosial masih disalurkan termasuk pendidikan dan kesehatan gratis.

"Masyarakat tetap makanan pokok, makan nasi, yang miskin dikasih beras dan batuan tunai. Jangan bilang masyarakat makan jalan tol, kita enggak boleh mengeluh," tegas Ani saat berkunjung ke Metro TV Kedoya, Jakarta, Rabu malam, 13 Februari 2019.

Menurutnya, pemerintah membangun infrastruktur bukan untuk sekadar pamer melainkan menunjang konektivitas dan mobilitas orang dan barang antarwilayah. Lebih jauh lagi, implikasi pembangunan infrastruktur dapat menurunkan biaya logistik, memperkecil ketimpangan, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, hingga memupus kesenjangan ekonomi antar wilayah.

"Yang dibutuhkan untuk konektivitas agar perekonomian tumbuh. Indonesia tidak boleh puas dengan pembangunan saat ini," imbuh dia.

Ani menambahkan alokasi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) yang ditujukan untuk pembiayaan infrastruktur pada 2019 mencapai Rp418 triliun, sektor kesehatan sekitar Rp120 triliun, serta bidang pendidikan sekitar Rp500 triliun.

Anggaran tersebut bakal dialokasikan untuk pembangunan jalan raya di kota/kabupaten, pembangunan embung dan irigasi. Sebab, masih banyak jalan-jalan yang belum menghubungkan kota/kabupaten serta banyak daerah masih membutuhkan embung akibat kekeringan.

"Masih banyak infrastruktur lain yang masih perlu untuk tetap diteruskan," terangnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Fadli Zon menganggap pembangunan yang dilakukan era Jokowi-JK gagal menstimulus pertumbuhan ekonomi. Pembangunan jalan tol disebut bukan bentuk infrastruktur publik, melainkan swasta atau private.

Infrastruktur publik itu menurutnya adalah jalan nasional, jalan provinsi, jalan kabupaten, dan bukan jalan tol. Dengan jalan tol, kata Fadli, masyarakat yang melewatinya harus membayar.

"Masalahnya, alih-alih memperbaiki jalan lintas Sumatera, misalnya, atau jalan-jalan arterinya yang rusak, pemerintah malah berniat membangun jalan tol lintas Sumatera. Lalu di mana sifat 'publik'-nya?" ujar Fadli.(mci/sn/red)

Kapolri Terima Penghargaan Golden Award SIWO PWI

By On Februari 12, 2019

Sorot bola mata.-Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mendapat penghargaan Golden Award SIWO PWI Pusat, karena dinilai berhasil melakukan pengamanan Asian Games di Jakarta pada 2018 lalu.
Penghargaan tersebut diterima Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Muhamad Iqbal dalam acara peringatan Hari Pers Nasional (HPN) di Gedung Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (8/2) malam.
Selain Kapolri, penghargaan diberikan juga kepada Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Kepala BIN Budi Gunawan, dan 150 orang yang terdiri dari atlet dan pembina olahraga serta sejumlah menteri, tokoh dan pembina olahraga, serta sejumlah kepala daerah.
Ketua SIWO PWI Pusat AAGWA Ariwangsa mengatakan, penghargaan SIWO PWI Pusat sebagai apresiasi terhadap jajaran Polri yang dinilai berhasil melakukan pengamanan selama perhelatan Asian Games di Jakarta pada 2018 lalu.
"Acara Golden Awards tahun ini sangat istimewa karena momentumnya disemangati oleh sukses Indonesia sebagai tuan rumah dan pencapaian prestasi atlet Asian Games dan Asian Para Games 2018. 
Dan momentum menjadi tuan rumah Asian Games ini belum tentu akan terulang kembali hinggga 50 tahun ke depan," kata Ariwangsa.
Sementara itu, Ketua Dewan Juri Golden Award SIWO PWI Pusat 2019 TB Adhi menjelaskan, penerima penghargaan meliputi kategori utama umum dan disabilitas. Pada umum total ada 15 kategori penghargaan yangakan diberikan, antara lain, Kategori Atlet Terbaik Putra, Atlet Terbaik Putri, Pelatih Terbaik, Pembina Terbaik, Tim Terbaik, Atlet Harapan Putra, Atlet Harapan Putri, Tim Harapan, Pelatih Harapan, Pembina Harapan, Atlet Favorit Putera, Atlet Favorit Putri, Pelatih Favorit, Pembina Favorit dan Tim Favorit.
Sementara pada disabilitas ada delapan kategori penghargaan, antara lain, Kategori Atlet Terbaik Putera, Atlet Terbaik Puteri, Pelatih Terbaik, Pembina Terbaik, Atlet Harapan Putera, Atlet Harapan Puteri, Atlet Favorit Putera dan Atlet Favorit Puteri.(lpc/sbm/red)

Pejabat Negara Siap Hadiri Golden Awards Siwo PWI Pusat 2019

By On Februari 04, 2019

Sorot bola mata.-Ajang pemberian penghargaan kepada orang-orang yang peduli terhadap olahraga bertajuk "Golden Awards Siwo PWI Pusat 2019" tinggal sepekan lagi. Kegiatan yang diinisiasi Seksi Wartawan Olahraga (Siwo) PWI Pusat itu akan digelar di Gedung Grahadi Surabaya, Jumat (8/2).
Hingga Kamis (31/1), tercatat sudah 11 pejabat negara yang mengkonfirmasi siap hadir pada acara tersebut. Para pejabat yang telah memberikan kepastian untuk hadir dalam acara yang dirangkaikan dengan Hari Pers Nasional (HPN) itu adalah Menkopolhukam Jenderal TNI (Purn) Wiranto, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Menkumham Yasona Laoly, Menko PMK Puan Maharani, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menpora Imam Nahrawi, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian,  Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menlu Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet  Pramono Anung dan Kepala BIN Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan. 
Menurut Ketua Panpel Golden Awards Siwo PWI 2019, Firmansyah Gindo, para pejabat tersebut hadir untuk menerima penghargaan sebagai pendukung suksesnya penyelenggara dan prestasi atlet Asian Games dan Asian Para Games (APG) 2018.
‘’Untuk acara Golden Awards Siwo PWI 2019 ini kami memberikan penghargaan  kepada 27 pejabat negara yang berperan atas suksesnya Asian Games dan Asian Para Games 2018. Menurut rencana Bapak Presiden Joko Widodo akan hadir dalam acara Golden Awards. Keesokan harinya Pak Jokowi akan hadir pada puncak acara Hari Pers Nasional (HPN),’’ kata Firmansyah Gindo yang akrab disapa Yongki ini.
Selain kepada pejabat negara, lanjut Yongki, dalam acara Golden Awards ini juga akan memberikan penghargaan kepada Gubernur, Bupati/Walikota dan KONI Provinsi yang peduli olahraga. Sementara puncak Golden Award-nya adalah pemberian penghargaan kepada atlet terbaik putra-putri, pelatih terbaik, pembina terbaik, tim terbaik, baik untuk Asian Games maupun Asian Para Games. 
Ketua Siwo PWI Pusat AAGWA Ariwangsa menuturkan, acara Golden Awards tahun ini menjadi sangat istimewa karena momentumnya disemangati oleh sukses Indonesia sebagai tuan rumah dan pencapaian prestasi atlet Asian Games dan Asian Para Games 2018.
Khusus untuk pencapaian prestasi, Indonesia menembus posisi empat besar Asian Games dengan raihan 31 medali emas, serta posisi lima besar Asian Para Games dengan torehan 37 medali emas. 
’’Dan momentum menjadi  tuan rumah Asian Games ini belum tentu akan terulang kembali hinggga 50 tahun ke depan,’’ kata Ariwangsa.(smc/sbm/red)

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *